Mengenal Maprotiline

Hello, Sobat SehatFarma!

Maprotiline adalah obat antidepresan yang digunakan untuk mengobati depresi mayor. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmitter serotonin dan noradrenalin di otak. Maprotiline termasuk dalam kelompok obat trisiklik, yang berarti obat ini memiliki struktur kimia yang sama dengan amitriptyline dan imipramine.

Kegunaan Maprotiline

Maprotiline digunakan untuk mengobati depresi mayor. Depresi mayor adalah kondisi yang ditandai dengan perasaan sedih yang berlangsung selama lebih dari dua minggu dan dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari seseorang. Maprotiline membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi gejala depresi seperti kehilangan minat atau kesenangan dalam kegiatan yang biasa dilakukan, perubahan nafsu makan, gangguan tidur, dan perasaan tidak berharga atau bersalah.

Kandungan Dosis dan Cara Penggunaan Maprotiline

Maprotiline tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul dengan dosis yang bervariasi. Dosis maprotiline biasanya dimulai dengan 75 mg per hari, yang kemudian dapat ditingkatkan hingga 150 mg per hari sesuai dengan respons pasien. Dosis maksimum yang disarankan adalah 225 mg per hari.Penggunaan maprotiline harus sesuai dengan resep dokter. Obat ini biasanya diminum satu atau dua kali sehari setelah makan. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet atau kapsul maprotiline, telanlah utuh dengan segelas air.

Cara Penyimpanan Maprotiline

Maprotiline harus disimpan pada suhu kamar, di tempat yang kering dan terlindung dari cahaya langsung. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan binatang peliharaan. Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi atau tempat yang lembap.

Efek Samping dan Kontraindikasi Maprotiline

Beberapa efek samping yang dapat ditimbulkan oleh maprotiline antara lain: mulut kering, sembelit, sakit kepala, penglihatan kabur, peningkatan berat badan, dan disfungsi seksual. Beberapa efek samping yang lebih serius dapat terjadi seperti: denyut jantung yang tidak teratur, kejang, dan gejala alergi seperti ruam kulit, gatal, dan pembengkakan wajah.Maprotiline memiliki beberapa kontraindikasi, yaitu:- Hipersensitivitas terhadap maprotiline atau trisiklik lainnya.- Penggunaan bersamaan dengan inhibitor monoamin oksidase (MAOI).- Pasien yang sedang dalam keadaan koma.- Pasien dengan riwayat serangan jantung atau gangguan jantung lainnya.

Larangan selama penggunaan Maprotiline

Selama menggunakan maprotiline, ada beberapa hal yang perlu dihindari, yaitu:- Mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan kewaspadaan karena obat ini dapat menyebabkan kantuk atau penglihatan kabur.- Minum alkohol karena dapat meningkatkan efek samping maprotiline.- Menggunakan obat lain tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

FAQ

1. Apa yang harus dilakukan jika terlewat satu dosis maprotiline?Jawab: Jika terlewat satu dosis maprotiline, segera minum dosis berikutnya sesuai jadwal. Jangan menggandakan dosis untuk mengganti yang terlewat.2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk merasakan efek dari maprotiline?Jawab: Efek dari maprotiline dapat dirasakan dalam 2-4 minggu setelah memulai penggunaan.3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi efek samping yang serius saat menggunakan maprotiline?Jawab: Segera hubungi dokter jika terjadi efek samping yang serius seperti denyut jantung yang tidak teratur, kejang, atau gejala alergi seperti ruam kulit, gatal, dan pembengkakan wajah.

Kesimpulan

Maprotiline adalah obat antidepresan yang digunakan untuk mengobati depresi mayor. Obat ini bekerja dengan meningkatkan kadar neurotransmitter serotonin dan noradrenalin di otak. Dosis maprotiline harus sesuai dengan resep dokter dan penggunaannya harus dihindari bersamaan dengan alkohol atau obat lain tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Efek samping yang mungkin terjadi antara lain mulut kering, sembelit, sakit kepala, penglihatan kabur, peningkatan berat badan, dan disfungsi seksual. Kontraindikasi maprotiline adalah hipersensitivitas terhadap obat ini atau trisiklik lainnya, penggunaan bersamaan dengan inhibitor monoamin oksidase, pasien yang sedang dalam keadaan koma, dan pasien dengan riwayat serangan jantung atau gangguan jantung lainnya.