Kabiven Peripheral: Infus Nutrisi untuk Menunjang Kesehatan Pasien

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Kabiven Peripheral, sebuah infus nutrisi yang umumnya diberikan pada pasien yang mengalami kekurangan nutrisi atau kesulitan dalam menyerap nutrisi melalui makanan mereka.

Kegunaan Kabiven Peripheral

Kabiven Peripheral digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang tidak dapat terpenuhi melalui makanan. Infus nutrisi ini mengandung campuran karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Kabiven Peripheral umumnya diberikan pada pasien yang mengalami gangguan pencernaan, pasca operasi, atau pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Kabiven Peripheral

Dosis Kabiven Peripheral tergantung pada kebutuhan nutrisi pasien dan kondisi medis yang sedang dihadapinya. Sesuai dengan rekomendasi dokter, infus nutrisi ini diberikan secara intravena melalui selang infus yang terpasang pada pembuluh darah pasien. Kabiven Peripheral harus diberikan secara bertahap dan diawasi dengan ketat oleh tenaga medis yang terlatih.

Cara Penyimpanan Kabiven Peripheral

Sebelum digunakan, Kabiven Peripheral harus disimpan pada suhu ruang di tempat yang kering dan terlindung dari sinar matahari langsung. Infus nutrisi ini harus disimpan dalam kemasan aslinya dan tidak boleh dikocok atau terjatuh.

Efek Samping dan Kontraindikasi Kabiven Peripheral

Sebagaimana obat-obatan lain, Kabiven Peripheral juga memiliki efek samping dan kontraindikasi yang perlu diperhatikan. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi antara lain reaksi alergi, infeksi, pembengkakan pembuluh darah, dan gangguan elektrolit. Pasien yang memiliki gangguan fungsi hati dan ginjal harus berhati-hati dalam menggunakan Kabiven Peripheral. Infus nutrisi ini juga tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki alergi terhadap salah satu komponennya.

Larangan selama penggunaan Kabiven Peripheral

Selama penggunaan Kabiven Peripheral, pasien harus menghindari konsumsi alkohol dan merokok. Pasien juga harus mengurangi konsumsi garam dan gula, serta menghindari makanan tinggi lemak dan kolesterol. Hal ini bertujuan untuk mencegah efek samping dan memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari infus nutrisi ini.

FAQ

1. Apakah Kabiven Peripheral bisa digunakan pada anak-anak?

Iya, Kabiven Peripheral bisa digunakan pada anak-anak dengan dosis yang disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi mereka. Namun, penggunaannya harus diawasi oleh dokter yang terlatih dalam memberikan infus nutrisi pada anak-anak.

2. Berapa lama Kabiven Peripheral bisa diberikan?

Lama penggunaan Kabiven Peripheral tergantung pada kondisi medis pasien dan kebutuhan nutrisi tubuhnya. Infus nutrisi ini dapat diberikan selama beberapa hari hingga berminggu-minggu.

3. Apakah Kabiven Peripheral bisa menyebabkan ketergantungan?

Tidak, Kabiven Peripheral tidak menyebabkan ketergantungan karena hanya digunakan sebagai suplemen nutrisi dan tidak mengandung zat-zat yang bersifat adiktif.

4. Apakah Kabiven Peripheral bisa digunakan oleh wanita hamil?

Kabiven Peripheral bisa digunakan oleh wanita hamil dengan dosis yang ditentukan oleh dokter yang merawat. Namun, penggunaannya harus diawasi ketat karena dapat mempengaruhi perkembangan janin.

5. Apakah Kabiven Peripheral bisa digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain?

Kabiven Peripheral bisa digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain, namun pasien harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari interaksi obat yang tidak diinginkan.

Kesimpulan

Kabiven Peripheral merupakan infus nutrisi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien yang tidak dapat terpenuhi melalui makanan. Infus nutrisi ini mengandung campuran karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Kabiven Peripheral harus diberikan secara intravena dan diawasi ketat oleh tenaga medis yang terlatih. Selama penggunaannya, pasien harus menghindari konsumsi alkohol dan merokok, serta mengurangi konsumsi garam dan gula. Kabiven Peripheral juga memiliki efek samping dan kontraindikasi yang perlu diperhatikan. Oleh karena itu, penggunaannya harus selalu dikonsultasikan dengan dokter yang merawat.