Rebamid: Obat Penghilang Nyeri dan Peradangan

Hello Sobat SehatFarma, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Rebamid, sebuah obat yang sering digunakan untuk menghilangkan nyeri dan peradangan. Rebamid termasuk ke dalam golongan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan memiliki kandungan zat aktif Piroksikam. Simak selengkapnya mengenai kegunaan, dosis penggunaan, cara penyimpanan, efek samping, dan juga kontraindikasi yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsi Rebamid.

Kegunaan Rebamid

Rebamid digunakan untuk mengatasi berbagai macam nyeri dan peradangan, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, nyeri sendi, dan juga nyeri menstruasi. Selain itu, Rebamid juga sering digunakan untuk mengatasi kondisi inflamasi pada organ dalam seperti radang saluran pernapasan atau radang sendi.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Rebamid

Rebamid tersedia dalam bentuk tablet dengan kandungan 20 mg Piroksikam per tablet. Dosis penggunaan Rebamid biasanya berkisar antara 20-40 mg per hari, tergantung pada kondisi kesehatan dan tingkat keparahan nyeri dan peradangan yang dialami. Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Rebamid.

Cara penggunaan Rebamid adalah dengan menelan tablet Rebamid dengan air, baik saat makan atau setelah makan. Usahakan untuk tidak mengunyah tablet Rebamid sebelum menelan.

Cara Penyimpanan Rebamid

Simpan Rebamid pada suhu ruangan yang sejuk dan kering, hindari dari paparan sinar matahari langsung dan tempat yang lembap. Pastikan Rebamid disimpan di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.

Efek Samping dan Kontraindikasi Rebamid

Rebamid dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, pusing, mual, muntah, diare, perut kembung, dan juga ruam kulit. Jika mengalami efek samping yang berat seperti pembengkakan wajah, bibir, atau lidah, segera hentikan penggunaan Rebamid dan konsultasikan dengan dokter.

Kontraindikasi Rebamid adalah pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Piroksikam atau obat antiinflamasi nonsteroid lainnya, pasien dengan gangguan fungsi hati atau ginjal, pasien dengan riwayat perdarahan saluran cerna atau ulkus, dan juga pasien yang sedang hamil atau menyusui.

Larangan selama penggunaan Rebamid

Selama mengonsumsi Rebamid, sebaiknya hindari konsumsi alkohol dan juga obat-obatan lain yang dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Selain itu, hindari juga penggunaan Rebamid dalam jangka waktu yang lama dan melebihi dosis yang dianjurkan tanpa konsultasi dokter terlebih dahulu.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah Rebamid aman untuk dikonsumsi oleh anak-anak?

Tidak disarankan untuk mengonsumsi Rebamid pada anak-anak tanpa rekomendasi dan pengawasan dokter.

2. Berapa lama waktu yang dibutuhkan Rebamid untuk menghilangkan nyeri dan peradangan?

Waktu yang dibutuhkan untuk menghilangkan nyeri dan peradangan setelah mengonsumsi Rebamid bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan dan tingkat keparahan nyeri dan peradangan yang dialami.

3. Apakah Rebamid dapat menyebabkan ketergantungan?

Tidak, Rebamid tidak menyebabkan ketergantungan jika digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Kesimpulan

Rebamid adalah obat penghilang nyeri dan peradangan yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai macam kondisi kesehatan. Namun, sebaiknya selalu konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi Rebamid dan perhatikan kontraindikasi serta efek samping yang dapat terjadi selama penggunaan Rebamid.