Mupirocin: Obat untuk Infeksi Kulit

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Mupirocin. Obat ini sering diresepkan oleh dokter untuk mengobati infeksi kulit. Apa saja kegunaan, kandungan, dosis, cara penggunaan, penyimpanan, efek samping, kontraindikasi, dan larangan selama penggunaan Mupirocin? Simak ulasan berikut:

Kegunaan Mupirocin

Mupirocin adalah antibiotik topikal yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti impetigo, folikulitis, dan furunkel. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit. Mupirocin juga digunakan untuk mencegah infeksi pada luka setelah operasi.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Mupirocin

Mupirocin tersedia dalam bentuk salep dan krim dengan kandungan mupirocin 2%. Dosis dan cara penggunaan Mupirocin tergantung pada jenis infeksi dan kondisi kulit pasien. Biasanya, salep Mupirocin dioleskan tipis-tipis pada kulit yang terinfeksi 2-3 kali sehari selama 5-10 hari. Sebelum mengoleskan obat, pastikan kulit sudah bersih dan kering. Jangan mengoleskan Mupirocin pada bagian kulit yang terluka atau teriritasi.

Cara Penyimpanan Mupirocin

Mupirocin harus disimpan pada suhu ruangan antara 20-25 derajat Celsius. Hindari menyimpan Mupirocin di tempat yang terkena sinar matahari langsung atau suhu yang terlalu panas. Jangan membekukan obat ini.

Efek Samping dan Kontraindikasi Mupirocin

Meskipun jarang terjadi, penggunaan Mupirocin dapat menyebabkan efek samping seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan kemerahan pada kulit. Jika efek samping tersebut terjadi, segera hentikan penggunaan Mupirocin dan konsultasikan ke dokter. Mupirocin tidak boleh digunakan pada pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Mupirocin atau antibiotik lainnya.

Larangan selama penggunaan Mupirocin

Selama penggunaan Mupirocin, hindari kontak langsung dengan mata, hidung, atau mulut. Jangan mengoleskan obat ini pada kulit yang teriritasi atau terluka. Jangan menggunakan Mupirocin lebih dari dosis yang direkomendasikan oleh dokter.

FAQ

1. Apakah Mupirocin bisa digunakan untuk mengobati jerawat?
Jawab: Tidak, Mupirocin hanya digunakan untuk mengobati infeksi kulit seperti impetigo, folikulitis, dan furunkel.

2. Berapa lama penggunaan Mupirocin?
Jawab: Durasi penggunaan Mupirocin tergantung pada jenis infeksi dan kondisi kulit pasien. Biasanya, salep Mupirocin dioleskan selama 5-10 hari.

3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi efek samping setelah menggunakan Mupirocin?
Jawab: Segera hentikan penggunaan Mupirocin dan konsultasikan ke dokter jika terjadi efek samping seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan kemerahan pada kulit.

Kesimpulan

Mupirocin adalah obat antibiotik topikal yang digunakan untuk mengobati infeksi kulit. Obat ini bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan bakteri pada kulit. Mupirocin tersedia dalam bentuk salep dan krim dengan kandungan mupirocin 2%. Dosis dan durasi penggunaan Mupirocin tergantung pada jenis infeksi dan kondisi kulit pasien. Meskipun jarang terjadi, penggunaan Mupirocin dapat menyebabkan efek samping seperti ruam kulit, gatal-gatal, dan kemerahan pada kulit. Jangan menggunakan Mupirocin lebih dari dosis yang direkomendasikan oleh dokter dan hindari kontak langsung dengan mata, hidung, atau mulut selama penggunaan obat ini.