Cisapride: Obat untuk Meningkatkan Gerakan Usus

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas mengenai obat bernama Cisapride. Obat ini sering digunakan untuk mengatasi masalah pencernaan yang disebabkan oleh gangguan gerakan usus. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Kegunaan Cisapride

Cisapride digunakan untuk meningkatkan gerakan usus pada pasien yang mengalami masalah pencernaan seperti gastroesophageal reflux disease (GERD), gastroparesis, dan irritable bowel syndrome (IBS). Obat ini bekerja dengan memperlancar pergerakan makanan dari lambung ke usus sehingga pasien dapat merasakan perut lebih ringan dan nyaman.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Cisapride

Cisapride tersedia dalam bentuk tablet dan larutan oral. Dosis tergantung pada kondisi medis dan respons pasien terhadap pengobatan. Biasanya, dosis awal yang diberikan adalah 10 mg tiga kali sehari sebelum makan. Dosis dapat ditingkatkan hingga 20 mg tiga kali sehari jika diperlukan.

Penggunaan Cisapride harus sesuai dengan resep dokter. Jangan menggandakan dosis atau menghentikan penggunaan obat tanpa seizin dokter. Jika terlewat satu dosis, jangan menggandakan dosis pada waktu berikutnya.

Cara Penyimpanan Cisapride

Cisapride harus disimpan pada suhu kamar dan jauh dari jangkauan anak-anak. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembap atau panas seperti kamar mandi atau dekat kompor. Pastikan untuk membuang obat yang sudah kadaluwarsa atau tidak digunakan lagi sesuai dengan aturan yang berlaku.

Efek Samping dan Kontraindikasi Cisapride

Setiap obat memiliki efek samping yang bisa dialami oleh pasien. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan Cisapride adalah:

  • Mual dan muntah
  • Perut kembung
  • Diare atau sembelit
  • Sakit kepala
  • Insomnia

Jika mengalami efek samping yang parah seperti jantung berdebar-debar, sesak napas, atau ruam kulit, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat.

Cisapride juga memiliki kontraindikasi, yaitu kondisi medis atau obat lain yang tidak cocok dengan penggunaan Cisapride. Beberapa kondisi medis yang tidak cocok dengan penggunaan Cisapride adalah:

  • Penyakit jantung
  • Aritmia
  • Glaukoma
  • Intoleransi laktosa

Jangan menggunakan Cisapride jika sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti ketoconazole, clarithromycin, atau erythromycin. Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Larangan Selama Penggunaan Cisapride

Selama menggunakan Cisapride, sebaiknya hindari mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok. Keduanya dapat memperburuk kondisi pencernaan dan memicu efek samping obat. Selain itu, hindari juga mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan karena Cisapride dapat menyebabkan efek samping seperti pusing dan lelah.

Kesimpulan

Cisapride adalah obat yang digunakan untuk meningkatkan gerakan usus pada pasien dengan masalah pencernaan seperti GERD, gastroparesis, dan IBS. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan larutan oral dengan dosis yang disesuaikan dengan kondisi medis pasien. Namun, penggunaan Cisapride juga memiliki efek samping dan kontraindikasi yang perlu diketahui. Oleh karena itu, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

FAQ

  1. Apakah Cisapride bisa menyembuhkan GERD?
    Cisapride tidak bisa menyembuhkan GERD, namun dapat membantu mengurangi gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini.
  2. Berapa lama penggunaan Cisapride?
    Durasi penggunaan Cisapride tergantung pada kondisi medis pasien dan respons terhadap pengobatan. Pastikan untuk mengikuti instruksi dokter dan tidak menghentikan penggunaan obat tanpa seizin dokter.
  3. Apakah Cisapride aman untuk ibu hamil dan menyusui?
    Cisapride tidak dianjurkan untuk ibu hamil dan menyusui karena belum ada penelitian yang memadai mengenai penggunaan obat ini pada wanita hamil dan menyusui.
  4. Apakah Cisapride bisa dibeli bebas?
    Tidak, Cisapride hanya bisa didapatkan dengan resep dokter.
  5. Bagaimana cara mengatasi efek samping Cisapride?
    Jika mengalami efek samping yang parah, segera hubungi dokter atau pergi ke rumah sakit terdekat. Dokter dapat memberikan penanganan yang tepat sesuai dengan kondisi pasien.