Planotab: Obat untuk Mengatasi Gangguan Pencernaan

Hello Sobat SehatFarma!

Sudah banyak obat yang beredar di pasaran untuk mengatasi gangguan pencernaan. Salah satu obat yang sering direkomendasikan oleh dokter adalah Planotab. Planotab merupakan obat yang sudah terdaftar di BPOM dan aman untuk dikonsumsi. Artikel ini akan membahas tentang kegunaan Planotab, kandungan dosis, cara penggunaan, cara penyimpanan, efek samping dan kontraindikasi Planotab, serta larangan selama penggunaan Planotab.

Kegunaan Planotab

Planotab digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti sakit maag, kembung, mual, dan muntah. Obat ini juga dapat membantu mengatasi gejala lain yang terkait dengan gangguan pencernaan seperti perut kembung, sendawa, dan nyeri ulu hati. Planotab mengandung domperidone dan omeprazole yang bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung dan mempercepat pengosongan lambung. Domperidone juga dapat meningkatkan motilitas saluran pencernaan sehingga mencegah mual dan muntah.

Kandungan Dosis dan Cara Penggunaan Planotab

Planotab tersedia dalam bentuk tablet yang dikemas dalam dosis 10 mg domperidone dan 20 mg omeprazole. Dosis yang direkomendasikan adalah satu tablet tiga kali sehari, 15-30 menit sebelum makan. Planotab harus ditelan utuh dengan segelas air. Jangan mengunyah atau menghancurkan tablet karena dapat mengurangi efektivitas obat. Jangan pula menggunakan obat ini lebih lama dari yang direkomendasikan tanpa berkonsultasi dengan dokter.

Cara Penyimpanan Planotab

Planotab harus disimpan pada suhu ruangan yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari dan kelembaban. Jangan menyimpan obat ini di kamar mandi atau tempat yang lembap karena dapat mempercepat kerusakan obat. Simpan obat ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan.

Efek Samping dan Kontraindikasi Planotab

Planotab dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, kantuk, diare, sembelit, dan keringat berlebih. Efek samping ini umumnya ringan dan dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Namun, jika Anda mengalami efek samping yang serius seperti pembengkakan wajah, bibir, atau lidah, sulit bernapas, atau detak jantung yang tidak teratur, segera hubungi dokter. Planotab juga memiliki beberapa kontraindikasi, yaitu alergi terhadap domperidone atau omeprazole, penderita gangguan fungsi hati atau ginjal, penderita penyakit jantung, dan wanita hamil atau menyusui.

Larangan Selama Penggunaan Planotab

Selama menggunakan Planotab, sebaiknya hindari mengonsumsi alkohol dan merokok karena dapat meningkatkan risiko efek samping. Jangan pula menggunakan obat-obatan lain tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

FAQ

1. Apakah Planotab bisa digunakan oleh anak-anak? Planotab hanya diperuntukkan bagi dewasa di atas 18 tahun. 2. Apakah Planotab bisa digunakan untuk mengatasi sakit kepala? Planotab tidak direkomendasikan untuk mengatasi sakit kepala. 3. Apakah Planotab bisa digunakan untuk jangka panjang? Planotab sebaiknya hanya digunakan sesuai dosis dan durasi yang direkomendasikan oleh dokter. Jangan digunakan untuk jangka panjang tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu.

Kesimpulan

Planotab merupakan obat yang aman dan efektif untuk mengatasi gangguan pencernaan seperti sakit maag, kembung, mual, dan muntah. Obat ini mengandung domperidone dan omeprazole yang bekerja dengan cara mengurangi produksi asam lambung dan mempercepat pengosongan lambung. Namun, sebelum menggunakan obat ini sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu karena obat ini memiliki beberapa kontraindikasi dan efek samping.