Polycrol: Obat untuk Mengatasi Gangguan Lambung

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Polycrol, sebuah obat yang berguna untuk mengatasi gangguan lambung. Polycrol merupakan obat yang termasuk ke dalam kelompok antasida, yang artinya obat ini bekerja dengan cara menetralkan asam lambung yang berlebihan. Dalam artikel ini, kita akan membahas kegunaan Polycrol, dosis dan cara penggunaan, cara penyimpanan, efek samping dan kontraindikasi, serta larangan selama penggunaan Polycrol.

Kegunaan Polycrol

Polycrol digunakan untuk mengatasi gangguan lambung seperti sakit maag, tukak lambung, dan refluks gastroesofagus (GERD). Obat ini bekerja dengan cara menetralkan asam lambung yang berlebihan, sehingga dapat meredakan gejala-gejala yang disebabkan oleh gangguan lambung seperti nyeri ulu hati, mual, dan kembung.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Polycrol

Polycrol mengandung bahan aktif aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah 10-20 ml, 3-4 kali sehari setelah makan atau sesuai petunjuk dokter. Untuk anak-anak, dosis yang dianjurkan adalah 5-10 ml, 3-4 kali sehari setelah makan atau sesuai petunjuk dokter. Polycrol dapat diminum langsung atau dicampur dengan air.

Cara Penyimpanan Polycrol

Polycrol sebaiknya disimpan pada suhu ruangan yang tidak terlalu tinggi, tidak terkena sinar matahari langsung, dan di tempat yang kering. Hindari penyimpanan di tempat yang lembap atau terlalu panas. Simpan Polycrol pada tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.

Efek Samping dan Kontraindikasi Polycrol

Polycrol umumnya aman digunakan jika sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Namun, seperti obat lainnya, Polycrol juga dapat menimbulkan efek samping, seperti sembelit atau diare. Jika mengalami efek samping yang berkepanjangan atau mengkhawatirkan, segera konsultasikan kepada dokter. Selain itu, Polycrol tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida.

Larangan selama penggunaan Polycrol

Polycrol tidak boleh digunakan bersamaan dengan obat-obatan lain tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Selain itu, Polycrol sebaiknya tidak digunakan pada kondisi-kondisi tertentu seperti gangguan ginjal, penyakit hati, kehamilan, dan menyusui. Jika sedang dalam kondisi tersebut, segera konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan Polycrol.

Kesimpulan

Polycrol merupakan obat antasida yang berguna untuk mengatasi gangguan lambung seperti sakit maag, tukak lambung, dan GERD. Obat ini mengandung aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida dengan dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah 10-20 ml, 3-4 kali sehari setelah makan atau sesuai petunjuk dokter. Polycrol sebaiknya disimpan pada suhu ruangan yang tidak terlalu tinggi, tidak terkena sinar matahari langsung, dan di tempat yang kering. Hindari penyimpanan di tempat yang lembap atau terlalu panas. Polycrol dapat menimbulkan efek samping seperti sembelit atau diare, dan tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida. Polycrol juga sebaiknya tidak digunakan pada kondisi-kondisi tertentu seperti gangguan ginjal, penyakit hati, kehamilan, dan menyusui.

FAQ

1. Apa itu Polycrol?

Polycrol adalah obat antasida yang berguna untuk mengatasi gangguan lambung seperti sakit maag, tukak lambung, dan GERD.

2. Apa saja kandungan dalam Polycrol?

Polycrol mengandung aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida.

3. Bagaimana dosis dan cara penggunaan Polycrol?

Dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah 10-20 ml, 3-4 kali sehari setelah makan atau sesuai petunjuk dokter. Untuk anak-anak, dosis yang dianjurkan adalah 5-10 ml, 3-4 kali sehari setelah makan atau sesuai petunjuk dokter. Polycrol dapat diminum langsung atau dicampur dengan air.

4. Apa saja efek samping Polycrol?

Polycrol dapat menimbulkan efek samping seperti sembelit atau diare.

5. Siapa saja yang tidak boleh menggunakan Polycrol?

Polycrol tidak boleh digunakan oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap aluminium hidroksida atau magnesium hidroksida.