Aromasin: Obat untuk Kesehatan Kita

Hello, Sobat SehatFarma! Kali ini kita akan membahas tentang Aromasin, obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara pada wanita pasca-menopause. Aromasin memiliki kandungan Exemestane yang berguna untuk menghambat produksi hormon estrogen yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Yuk, kita simak lebih lanjut tentang kegunaan, dosis, cara penggunaan, penyimpanan, efek samping, kontraindikasi, dan larangan selama penggunaan Aromasin.

Kegunaan Aromasin

Aromasin digunakan untuk mengobati kanker payudara stadium awal dan lanjut pada wanita pasca-menopause. Obat ini juga digunakan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara. Selain itu, Aromasin juga dapat digunakan untuk mengobati infertilitas pada wanita akibat produksi hormon estrogen yang berlebihan.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Aromasin

Dosis Aromasin untuk pengobatan kanker payudara adalah 25 mg sekali sehari setelah makan. Obat ini tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang lebih besar atau lebih kecil dari dosis yang direkomendasikan oleh dokter. Penggunaan Aromasin harus sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker. Jangan menghancurkan, mengunyah, atau membagi tablet Aromasin. Telanlah tablet secara utuh dengan segelas air.

Cara Penyimpanan Aromasin

Aromasin harus disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya dan kelembapan. Jangan menyimpan Aromasin di kamar mandi atau tempat yang lembap. Simpanlah obat ini pada tempat yang tidak dapat dicapai oleh anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping dan Kontraindikasi Aromasin

Aromasin dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti sakit kepala, pusing, kelelahan, berkeringat, nyeri sendi, sakit perut, diare, mual, dan muntah. Efek samping ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa waktu. Namun, jika efek samping berlangsung lebih lama atau menjadi lebih parah, segera hubungi dokter atau apoteker.

Kontraindikasi Aromasin adalah alergi terhadap Exemestane atau bahan-bahan lain dalam produk. Wanita yang sedang hamil atau menyusui tidak boleh menggunakan Aromasin. Pasien yang memiliki riwayat penyakit hati atau ginjal harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakan Aromasin.

Larangan selama penggunaan Aromasin

Selama menggunakan Aromasin, hindari minum alkohol dan mengemudi atau menjalankan mesin berat. Aromasin dapat menyebabkan pusing atau lelah, sehingga berpotensi mengganggu konsentrasi dan kelincahan. Selain itu, hindari penggunaan obat-obatan tertentu yang dapat berinteraksi dengan Aromasin, termasuk obat-obatan yang digunakan untuk mengobati depresi, kecemasan, atau masalah tidur.

Kesimpulan

Aromasin adalah obat yang digunakan untuk mengobati kanker payudara pada wanita pasca-menopause. Obat ini bekerja dengan menghambat produksi hormon estrogen yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker. Penggunaan Aromasin harus sesuai dengan petunjuk dokter atau apoteker. Obat ini juga dapat menyebabkan beberapa efek samping, sehingga harus digunakan dengan hati-hati. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan Aromasin.

FAQ

1. Apa yang harus dilakukan jika terlewat satu dosis Aromasin?

Jika terlewat satu dosis Aromasin, segera minum dosis yang tertinggal. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan dosis berikutnya seperti biasa.

2. Apakah Aromasin dapat digunakan oleh pria?

Aromasin tidak disetujui untuk digunakan pada pria. Obat ini hanya direkomendasikan untuk digunakan pada wanita pasca-menopause.

3. Apa yang harus dilakukan jika terjadi overdosis Aromasin?

Jika terjadi overdosis Aromasin, segera hubungi dokter atau apoteker. Gejala overdosis Aromasin dapat meliputi mual, muntah, diare, dan kelelahan yang parah.