Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang obat Broxolic. Obat ini digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema. Broxolic mengandung bahan aktif Bromhexine HCl dan Guaifenesin yang bekerja dengan mengencerkan dahak dan mempermudah proses batuk keluar. Mari kita lihat lebih detail mengenai kegunaan, dosis, cara penggunaan, penyimpanan, efek samping, dan kontraindikasi Broxolic.
Kegunaan Broxolic
Broxolic digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan yang disebabkan oleh produksi dahak yang berlebihan seperti asma, bronkitis, dan emfisema. Kandungan Bromhexine HCl dalam Broxolic bekerja dengan meningkatkan produksi cairan di saluran pernapasan sehingga dahak menjadi lebih encer dan mudah dikeluarkan. Sedangkan Guaifenesin bekerja dengan merangsang produksi enzim yang membantu mengencerkan dahak.
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Broxolic
Broxolic tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Dosis dan cara penggunaan Broxolic yang dianjurkan adalah:
- Tablet: 1-2 tablet 3 kali sehari
- Sirup: 5-10 ml 3 kali sehari
Dosis dapat disesuaikan dengan kondisi dan respons pasien. Broxolic dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Tablet harus ditelan utuh dan jangan dihancurkan atau dikunyah. Sirup harus diukur dengan pipet dosis yang disertakan dan diminum langsung atau dicampur dengan sedikit air.
Cara Penyimpanan Broxolic
Broxolic harus disimpan pada suhu kamar dan di tempat yang kering. Hindari paparan sinar matahari langsung dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Periksa tanggal kedaluwarsa sebelum menggunakan Broxolic.
Efek Samping dan Kontraindikasi Broxolic
Broxolic dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muntah, diare, dan ruam kulit. Jika efek samping tersebut terjadi, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasikan ke dokter. Broxolic tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Bromhexine HCl dan Guaifenesin. Selain itu, Broxolic juga tidak boleh digunakan oleh pasien dengan kondisi berikut:
- Ulserasi peptikum aktif
- Hipertensi
- Gangguan hati dan ginjal
- Ibu hamil dan menyusui
Larangan selama penggunaan Broxolic
Selama penggunaan Broxolic, hindari mengkonsumsi minuman beralkohol dan merokok karena dapat memperburuk kondisi pernapasan. Hindari juga mengemudi atau melakukan aktivitas yang memerlukan konsentrasi tinggi karena Broxolic dapat menyebabkan efek samping seperti pusing dan mengantuk.
FAQ (Frequently Asked Questions)
1. Apa itu Broxolic?
Broxolic adalah obat yang digunakan untuk mengatasi gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema.
2. Apa kandungan dari Broxolic?
Broxolic mengandung bahan aktif Bromhexine HCl dan Guaifenesin.
3. Bagaimana cara penggunaan Broxolic?
Broxolic tersedia dalam bentuk tablet dan sirup. Dosis dan cara penggunaan Broxolic yang dianjurkan adalah 1-2 tablet atau 5-10 ml sirup, 3 kali sehari.
4. Apa efek samping dari Broxolic?
Broxolic dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muntah, diare, dan ruam kulit.
5. Siapa yang tidak boleh menggunakan Broxolic?
Broxolic tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Bromhexine HCl dan Guaifenesin, serta pasien dengan kondisi ulserasi peptikum aktif, hipertensi, gangguan hati dan ginjal, ibu hamil dan menyusui.
Kesimpulan
Broxolic adalah obat yang efektif untuk mengatasi gangguan pernapasan seperti asma, bronkitis, dan emfisema. Broxolic mengandung bahan aktif Bromhexine HCl dan Guaifenesin yang bekerja dengan mengencerkan dahak dan mempermudah proses batuk keluar. Dosis dan cara penggunaan Broxolic yang dianjurkan adalah 1-2 tablet atau 5-10 ml sirup, 3 kali sehari. Broxolic harus disimpan pada suhu kamar dan di tempat yang kering. Penggunaan Broxolic harus dengan resep dokter dan pasien harus memperhatikan efek samping dan kontraindikasi yang ada.