Dysfungal: Obat Antijamur yang Ampuh

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang obat antijamur yang sedang populer yaitu Dysfungal. Dysfungal adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kulit, kuku, dan rambut.

Kegunaan Dysfungal

Dysfungal digunakan untuk mengatasi beberapa jenis infeksi jamur seperti kurap, panu, kandidiasis, onikomikosis, dan tinea versicolor. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada rambut dan kulit kepala.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Dysfungal

Dysfungal mengandung bahan aktif sertaconazole nitrate 2%. Dosis yang dianjurkan adalah sesuai dengan anjuran dokter atau apoteker. Biasanya, pada kasus infeksi jamur pada kulit, kuku, dan rambut dosis yang digunakan adalah 1-2 kali sehari. Dysfungal dioleskan secara tipis-tipis pada area yang terinfeksi. Untuk menghindari pengulangan infeksi, penggunaan Dysfungal harus dilakukan sampai masa pengobatan selesai.

Cara Penyimpanan Dysfungal

Dysfungal harus disimpan pada suhu ruangan yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung. Simpanlah obat ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak dan hewan peliharaan.

Efek Samping dan Kontraindikasi Dysfungal

Pada beberapa kasus, Dysfungal dapat menimbulkan efek samping seperti iritasi, kemerahan, dan gatal pada kulit. Jika efek samping ini terjadi, sebaiknya hentikan penggunaan obat dan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker. Dysfungal tidak dianjurkan untuk digunakan pada orang yang memiliki riwayat alergi terhadap sertaconazole nitrate atau bahan lain yang terkandung dalam obat ini.

Larangan selama penggunaan Dysfungal

Selama penggunaan Dysfungal, sebaiknya hindari penggunaan produk perawatan kulit lainnya yang bersifat iritasi atau mengandung alkohol. Hindari juga penggunaan Dysfungal pada kulit yang rusak atau terbuka seperti luka atau sayatan. Dysfungal tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil atau menyusui kecuali atas rekomendasi dokter.

FAQ

1. Apakah Dysfungal dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kuku?

Ya, Dysfungal dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada kuku.

2. Apakah Dysfungal dapat menyebabkan efek samping?

Ya, Dysfungal dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi, kemerahan, dan gatal pada kulit. Jika efek samping ini terjadi, segera hentikan penggunaan obat dan konsultasi dengan dokter atau apoteker.

3. Bagaimana cara penyimpanan Dysfungal yang baik?

Dysfungal harus disimpan pada suhu ruangan yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung. Simpanlah obat ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak dan hewan peliharaan.

4. Apakah Dysfungal dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil atau menyusui?

Dysfungal tidak dianjurkan untuk digunakan pada wanita hamil atau menyusui kecuali atas rekomendasi dokter.

5. Apakah Dysfungal dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada rambut?

Ya, Dysfungal dapat digunakan untuk mengatasi infeksi jamur pada rambut dan kulit kepala.

Demikianlah ulasan tentang Dysfungal. Pastikan untuk selalu mengikuti anjuran dokter atau apoteker dalam penggunaannya. Semoga informasi ini bermanfaat!