Enbrel: Obat Anti-inflamasi untuk Pengobatan Beberapa Penyakit

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Enbrel. Obat ini sangat populer digunakan untuk mengobati beberapa penyakit yang berkaitan dengan peradangan pada sendi dan kulit.

Kegunaan Enbrel

Enbrel digunakan untuk mengobati beberapa kondisi medis yang disebabkan oleh sistem kekebalan tubuh yang berlebihan atau autoimun. Beberapa kondisi yang dapat diobati dengan Enbrel di antaranya:

  • Arthritis psoriatik
  • Arthritis reumatoid
  • Psoriasis
  • Ankylosing spondylitis

Enbrel bekerja dengan cara menghambat efek protein tertentu dalam tubuh yang menyebabkan peradangan dan kerusakan pada sendi dan kulit. Dengan menghambat protein ini, Enbrel dapat membantu mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup pasien.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Enbrel

Enbrel tersedia dalam bentuk suntikan yang dapat disuntikkan sendiri oleh pasien atau di bawah pengawasan dokter. Dosis dan frekuensi penggunaan Enbrel tergantung pada kondisi medis pasien dan rekomendasi dokter.

Untuk arthritis reumatoid dan arthritis psoriatik, dosis awal yang umum adalah 50 mg per minggu. Untuk psoriasis, dosis awal yang umum adalah 50 mg dua kali seminggu selama 3 bulan pertama, diikuti dengan 50 mg seminggu selama 3 bulan berikutnya.

Enbrel disuntikkan subkutan, biasanya pada paha atau perut. Pasien harus mengikuti instruksi penggunaan yang disediakan oleh dokter atau apoteker untuk memastikan suntikan dilakukan dengan benar.

Cara Penyimpanan Enbrel

Enbrel harus disimpan di dalam lemari es pada suhu antara 2-8 derajat Celcius. Jangan membekukan Enbrel. Suntikan yang belum digunakan dapat disimpan di dalam lemari es selama 14 hari. Setelah 14 hari, suntikan harus dibuang.

Efek Samping dan Kontraindikasi Enbrel

Enbrel dapat menyebabkan beberapa efek samping pada pasien. Efek samping yang umum meliputi:

  • Nyeri atau iritasi pada tempat suntikan
  • Infeksi saluran pernapasan atas
  • Sakit kepala
  • Mual atau muntah
  • Diare

Jika pasien mengalami efek samping yang parah, seperti sesak napas, pembengkakan wajah atau lidah, atau sakit perut yang parah, segera hubungi dokter.

Enbrel juga memiliki beberapa kontraindikasi, atau kondisi yang membuat penggunaan obat ini tidak aman. Pasien dengan infeksi aktif atau riwayat infeksi serius harus berbicara dengan dokter sebelum menggunakan Enbrel. Pasien dengan riwayat penyakit demyelinating, seperti multiple sclerosis, juga harus berhati-hati ketika menggunakan Enbrel.

Larangan selama penggunaan Enbrel

Pasien yang menggunakan Enbrel harus menghindari vaksin hidup, seperti vaksin cacar air, selama pengobatan dan setidaknya 2 minggu setelah terakhir kali menggunakan Enbrel. Pasien juga harus menghindari alkohol dan merokok selama pengobatan dengan Enbrel.

FAQ

1. Apa yang harus saya lakukan jika saya melewatkan dosis Enbrel?

Jika Anda melewatkan dosis Enbrel, segera hubungi dokter untuk mengetahui apakah Anda harus mengambil dosis yang terlewat atau menunggu dosis berikutnya.

2. Apa yang harus saya lakukan jika saya menggunakan terlalu banyak Enbrel?

Jika Anda menggunakan terlalu banyak Enbrel, segera hubungi dokter atau pusat kendali racun terdekat.

3. Apa yang harus saya ketahui sebelum menggunakan Enbrel?

Sebelum menggunakan Enbrel, beritahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi atau infeksi serius. Juga beritahu dokter tentang semua obat atau suplemen yang Anda gunakan.

4. Apa yang harus saya lakukan jika saya hamil atau menyusui?

Sebelum menggunakan Enbrel, beritahu dokter jika Anda hamil atau menyusui. Enbrel dapat membahayakan bayi yang sedang dikandung atau bayi yang sedang disusui.

5. Apakah Enbrel dapat digunakan oleh anak-anak?

Enbrel dapat digunakan oleh anak-anak dengan kondisi medis tertentu, seperti arthritis juvenil. Namun, penggunaan Enbrel pada anak-anak harus diawasi oleh dokter.

Itulah penjelasan mengenai Enbrel, obat anti-inflamasi yang sangat populer untuk pengobatan beberapa penyakit. Pastikan untuk selalu mengikuti instruksi penggunaan yang diberikan oleh dokter atau apoteker dan beritahu dokter jika Anda mengalami efek samping yang parah atau memiliki riwayat kondisi medis tertentu.