Gravastin: Obat untuk Mengatasi Masalah Saluran Pernapasan

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Gravastin, obat yang sering digunakan untuk mengatasi masalah saluran pernapasan seperti asma dan bronkospasme. Gravastin mengandung bahan aktif berupa salbutamol sulfate, yang termasuk ke dalam golongan obat bronkodilator.

Kegunaan Gravastin

Gravastin digunakan untuk mengatasi masalah saluran pernapasan seperti asma, bronkospasme, dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Obat ini bekerja dengan cara melebarkan saluran pernapasan sehingga udara dapat mengalir dengan lebih lancar. Gravastin juga dapat digunakan sebagai obat pencegahan sebelum melakukan aktivitas yang dapat memicu serangan asma.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Gravastin

Gravastin tersedia dalam bentuk tablet dan inhaler. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah 2-4 mg, 3-4 kali sehari atau 1-2 tablet, 3-4 kali sehari. Sedangkan untuk anak-anak, dosis yang dianjurkan adalah 1-2 mg, 3-4 kali sehari atau 1/2 – 1 tablet, 3-4 kali sehari. Untuk penggunaan inhaler, dosis yang dianjurkan adalah 1-2 semprotan, 3-4 kali sehari.

Cara penggunaan Gravastin tablet adalah dengan menelan tablet dengan segelas air. Sedangkan untuk inhaler, langkah-langkah penggunaannya adalah sebagai berikut:

  1. Buka penutup inhaler dan buang napas dalam-dalam.
  2. Pegang inhaler tegak lurus dan masukkan ujung inhaler ke dalam mulut.
  3. Mulai bernapas dalam-dalam dan tekan inhaler secara bersamaan untuk melepaskan obat.
  4. Tahan napas selama 5-10 detik, lalu keluarkan inhaler dari mulut dan hembuskan napas perlahan.

Cara Penyimpanan Gravastin

Gravastin perlu disimpan pada suhu ruangan, jauh dari sinar matahari langsung dan kelembapan. Simpanlah obat ini di tempat yang terlindung dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Pastikan juga untuk memeriksa tanggal kedaluwarsa sebelum digunakan.

Efek Samping dan Kontraindikasi Gravastin

Beberapa efek samping yang dapat timbul setelah mengonsumsi Gravastin antara lain:

  • Tremor atau gemetar
  • Palpitasi atau denyut jantung yang cepat
  • Nyeri kepala
  • Mual dan muntah
  • Sesak nafas yang bertambah parah

Jika Anda mengalami efek samping yang mengkhawatirkan atau tidak hilang dalam waktu yang lama, segera konsultasikan dengan dokter. Gravastin juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh orang yang memiliki riwayat alergi terhadap salbutamol atau bahan lain yang terkandung dalam obat ini.

Larangan selama penggunaan Gravastin

Selama penggunaan Gravastin, sebaiknya hindari aktivitas yang dapat memicu serangan asma seperti merokok dan terpapar asap kendaraan atau bahan kimia. Jangan mengonsumsi obat ini secara berlebihan atau lebih sering dari dosis yang dianjurkan. Jangan pula menghentikan penggunaan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Apakah Gravastin dapat digunakan oleh ibu hamil atau menyusui?

Gravastin hanya boleh digunakan oleh ibu hamil atau menyusui jika dibutuhkan secara mendesak dan atas rekomendasi dokter.

2. Apakah Gravastin dapat digunakan oleh anak-anak?

Gravastin dapat digunakan oleh anak-anak dengan dosis yang disesuaikan dengan berat badan dan usia. Namun, penggunaan obat ini harus diawasi oleh orang dewasa.

3. Apakah Gravastin dapat digunakan untuk mengatasi batuk?

Gravastin tidak dianjurkan untuk digunakan sebagai obat batuk biasa. Obat ini lebih tepat digunakan untuk mengatasi masalah saluran pernapasan seperti asma dan bronkospasme.

4. Apa yang harus dilakukan jika terlewat satu dosis Gravastin?

Jika terlewat satu dosis Gravastin, segera minum obat tersebut begitu teringat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, jangan menggandakan dosis.

5. Apakah Gravastin dapat menyebabkan ketergantungan?

Gravastin tidak menyebabkan ketergantungan jika digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.

Itulah penjelasan mengenai Gravastin, obat yang dapat membantu mengatasi masalah saluran pernapasan. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini.