Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang obat yang bernama Lanadexon. Obat ini digunakan untuk mengatasi berbagai jenis peradangan dan gangguan imun yang terjadi pada tubuh. Lanadexon merupakan obat yang cukup populer dan sering diresepkan oleh dokter. Namun, sebelum mengonsumsinya, ada baiknya kita mengetahui lebih lanjut tentang obat ini.
Kegunaan Lanadexon
Lanadexon digunakan untuk mengatasi berbagai jenis peradangan dan gangguan imun pada tubuh. Beberapa kondisi yang dapat diatasi dengan obat ini antara lain:
- Asma
- Reumatoid arthritis
- Lupus eritematosus sistemik
- Kondisi kulit seperti dermatitis dan psoriasis
- Kelainan pada saluran pernapasan seperti sinusitis dan bronkitis
Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Lanadexon
Lanadexon mengandung bahan aktif deksametason, yang termasuk ke dalam golongan kortikosteroid. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, sirup, dan suntikan. Dosis obat dan cara penggunaannya tergantung pada kondisi medis dan respons pasien terhadap pengobatan.
Berikut adalah beberapa dosis Lanadexon yang umumnya direkomendasikan:
- Dosis untuk dewasa: 0,75-9 mg per hari
- Dosis untuk anak-anak: 0,01-0,3 mg per kg berat badan per hari
Lanadexon dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Namun, untuk menghindari iritasi lambung, sebaiknya diminum setelah makan. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet Lanadexon. Bagi pasien yang sulit menelan, dapat menggunakan sirup atau suntikan.
Cara Penyimpanan Lanadexon
Lanadexon harus disimpan pada suhu ruangan yang sejuk dan kering, jauh dari sinar matahari langsung dan kelembaban. Simpan obat ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak. Jangan membuang obat ini ke dalam toilet atau saluran pembuangan lainnya, kecuali jika sudah dianjurkan oleh dokter atau petugas kesehatan.
Efek Samping dan Kontraindikasi Lanadexon
Penggunaan Lanadexon dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti:
- Gangguan tidur
- Gangguan pencernaan seperti mual, muntah, dan diare
- Peningkatan kadar gula darah
- Peningkatan tekanan darah
- Kenaikan berat badan
- Sakit kepala
- Gangguan penglihatan
Beberapa kondisi yang dapat menjadi kontraindikasi penggunaan Lanadexon antara lain:
- Alergi atau hipersensitivitas terhadap deksametason atau komponen obat lainnya
- Infeksi yang disebabkan oleh virus atau jamur
- Penyakit ginjal atau hati
- Penyakit jantung atau pembuluh darah
- Penyakit diabetes
Larangan selama penggunaan Lanadexon
Selama mengonsumsi Lanadexon, sebaiknya menghindari beberapa hal berikut:
- Minuman beralkohol
- Merokok
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu tanpa resep dokter
Kesimpulan
Lanadexon merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis peradangan dan gangguan imun pada tubuh. Obat ini mengandung deksametason, yang termasuk ke dalam golongan kortikosteroid. Dosis obat dan cara penggunaannya tergantung pada kondisi medis dan respons pasien terhadap pengobatan. Walaupun efektif untuk mengatasi peradangan dan gangguan imun, penggunaan Lanadexon dapat menyebabkan beberapa efek samping dan harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum penggunaannya.
FAQ
1. Apa itu Lanadexon?
Lanadexon adalah obat yang digunakan untuk mengatasi berbagai jenis peradangan dan gangguan imun pada tubuh.
2. Apa kandungan dosis dalam Lanadexon?
Lanadexon mengandung bahan aktif deksametason, yang termasuk ke dalam golongan kortikosteroid.
3. Bagaimana cara penggunaan Lanadexon?
Dosis obat dan cara penggunaannya tergantung pada kondisi medis dan respons pasien terhadap pengobatan.
4. Apa efek samping dari penggunaan Lanadexon?
Penggunaan Lanadexon dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti gangguan tidur, gangguan pencernaan, peningkatan kadar gula darah, peningkatan tekanan darah, kenaikan berat badan, sakit kepala, dan gangguan penglihatan.
5. Apa saja kondisi yang menjadi kontraindikasi penggunaan Lanadexon?
Beberapa kondisi yang menjadi kontraindikasi penggunaan Lanadexon antara lain alergi atau hipersensitivitas terhadap deksametason atau komponen obat lainnya, infeksi yang disebabkan oleh virus atau jamur, penyakit ginjal atau hati, penyakit jantung atau pembuluh darah, dan penyakit diabetes.