Opimox: Obat untuk Infeksi Bakteri

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang Opimox. Opimox merupakan obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada saluran pernapasan, saluran kemih, kulit, dan jaringan lunak. Obat ini mengandung amoksisilin dan asam klavulanat yang bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab infeksi.

Kegunaan Opimox

Opimox digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri, seperti sinusitis, faringitis, tonsilitis, bronkitis, pneumonia, infeksi saluran kemih, infeksi kulit, dan jaringan lunak. Obat ini juga digunakan sebagai terapi kombinasi pada pengobatan infeksi Helicobacter pylori pada penderita ulkus peptikum dan gastritis kronis.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Opimox

Setiap tablet Opimox mengandung 875 mg amoksisilin dan 125 mg asam klavulanat. Dosis Opimox biasanya diberikan 2 kali sehari, yaitu 1 tablet setiap 12 jam. Namun, dosis dapat berbeda-beda tergantung dari jenis infeksi, usia, berat badan, dan kondisi kesehatan pasien. Sebaiknya, dosis Opimox ditentukan oleh dokter yang meresepkan obat ini.

Opimox dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Tablet harus ditelan utuh dengan air, jangan dihancurkan atau dikunyah. Jangan menghentikan penggunaan Opimox sebelum waktu yang ditentukan meskipun kondisi sudah membaik. Hal ini untuk mencegah bakteri yang masih bertahan menjadi resisten terhadap obat.

Cara Penyimpanan Opimox

Opimox harus disimpan pada suhu ruang, yaitu antara 15-30 derajat Celsius dan di tempat yang kering serta terlindung dari sinar matahari langsung. Jangan menyimpan Obat ini di tempat yang lembap, seperti kamar mandi. Simpan Opimox di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.

Efek Samping dan Kontraindikasi Opimox

Beberapa efek samping yang dapat terjadi pada penggunaan Opimox antara lain: diare, mual, muntah, sakit perut, ruam kulit, gatal-gatal, pusing, sakit kepala, dan gangguan tidur. Namun, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Jika efek samping yang muncul parah atau tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter.

Opimox tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap amoksisilin, asam klavulanat, atau penisilin lainnya. Selain itu, Opimox juga tidak dianjurkan untuk digunakan pada pasien dengan riwayat penyakit hati, ginjal, dan asma.

Larangan selama penggunaan Opimox

Selama penggunaan Opimox, hindari mengonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan risiko efek samping pada organ hati. Jangan menggunakan Opimox bersamaan dengan obat-obatan lain tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Kesimpulan

Opimox adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri pada saluran pernapasan, saluran kemih, kulit, dan jaringan lunak. Obat ini mengandung amoksisilin dan asam klavulanat. Opimox harus digunakan sesuai dengan dosis dan aturan penggunaan yang diberikan oleh dokter. Selain itu, pasien harus memperhatikan efek samping dan kontraindikasi yang terkait dengan penggunaan Obat ini.

FAQ

1. Apakah Opimox bisa digunakan untuk mengatasi infeksi virus?

Tidak, Opimox hanya digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini tidak efektif untuk mengatasi infeksi virus seperti flu atau pilek.

2. Apa yang harus dilakukan jika terlewat satu dosis Opimox?

Jika terlewat satu dosis, segera minum obat begitu ingat. Namun, jika sudah mendekati waktu dosis berikutnya, jangan menggandakan dosis untuk mengganti dosis yang terlewat.

3. Apakah Opimox aman untuk digunakan oleh ibu hamil dan menyusui?

Sebaiknya, penggunaan Opimox pada ibu hamil dan menyusui harus dilakukan dengan pengawasan dokter. Obat ini dapat mempengaruhi kesehatan janin atau bayi.