Piroxicam: Obat Anti-Inflamasi Non-Steroid

Hello Sobat SehatFarma!

Piroxicam adalah obat anti-inflamasi non-steroid (OAINS) yang digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan pada tubuh. Obat ini bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX) yang bertanggung jawab dalam pembentukan prostaglandin, zat yang menyebabkan inflamasi, nyeri, dan demam.

Kegunaan Piroxicam

Piroxicam digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi medis, termasuk:

  • Artritis
  • Radang sendi
  • Peradangan pada otot dan tulang
  • Nyeri menstruasi
  • Nyeri akibat kanker

Piroxicam juga dapat digunakan untuk mengobati kondisi medis lainnya yang tidak tercantum di atas, berdasarkan rekomendasi dokter.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Piroxicam

Piroxicam tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan gel. Dosis yang dianjurkan untuk penderita dewasa adalah 10-20mg per hari, tergantung pada kondisi medis dan respons tubuh terhadap obat. Piroxicam harus diminum dengan makanan atau susu untuk menghindari iritasi lambung.

Sedangkan untuk penggunaan gel, oleskan pada bagian tubuh yang sakit dengan dosis 1-2 gram, 2-4 kali sehari. Pastikan tangan Anda bersih sebelum dan setelah mengoleskan gel, dan hindari kontak dengan mata dan mulut.

Cara Penyimpanan Piroxicam

Piroxicam harus disimpan pada suhu ruangan, terhindar dari cahaya langsung dan kelembaban. Jangan simpan obat ini di tempat yang terlalu panas atau lembab, seperti kamar mandi atau lemari es.

Efek Samping dan Kontraindikasi Piroxicam

Beberapa efek samping yang dapat terjadi saat menggunakan piroxicam adalah:

  • Sakit kepala
  • Mual
  • Muntah
  • Kembung
  • Diare
  • Perut kembung
  • Pusing
  • Insomnia

Jika efek samping ini terjadi atau semakin buruk, segera hentikan penggunaan piroxicam dan konsultasikan dengan dokter.

Piroxicam juga memiliki kontraindikasi, yaitu:

  • Terapi pasca operasi jantung koroner (CABG)
  • Asma
  • Polip hidung
  • Ulkus peptikum atau perdarahan saluran cerna
  • Insufisiensi hati atau ginjal yang berat

Piroxicam juga tidak dianjurkan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, kecuali atas saran dokter.

Larangan selama penggunaan Piroxicam

Selama menggunakan piroxicam, hindari konsumsi alkohol dan jangan merokok karena dapat meningkatkan risiko perdarahan pada lambung dan usus.

Hindari juga penggunaan obat lain yang mengandung aspirin, ibuprofen, atau naproxen selama menggunakan piroxicam, kecuali atas saran dokter.

Kesimpulan

Piroxicam adalah obat anti-inflamasi non-steroid yang digunakan untuk mengatasi berbagai kondisi medis, termasuk artritis, radang sendi, dan nyeri menstruasi. Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, kapsul, dan gel. Dosis yang dianjurkan adalah 10-20mg per hari, tergantung pada kondisi medis dan respons tubuh terhadap obat. Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat menggunakan piroxicam adalah sakit kepala, mual, dan diare. Piroxicam juga memiliki kontraindikasi, seperti terapi pasca operasi jantung koroner dan asma. Selama menggunakan piroxicam, hindari konsumsi alkohol dan jangan merokok, serta hindari penggunaan obat lain yang mengandung aspirin, ibuprofen, atau naproxen. Jangan lupa untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi piroxicam.

FAQ

1. Bisakah piroxicam digunakan untuk mengatasi flu?

Tidak. Piroxicam tidak efektif untuk mengatasi flu karena obat ini hanya digunakan untuk mengatasi kondisi medis yang berkaitan dengan inflamasi, nyeri, dan demam.

2. Apakah piroxicam bisa digunakan untuk jangka panjang?

Penggunaan piroxicam untuk jangka panjang harus diawasi oleh dokter karena dapat meningkatkan risiko efek samping, seperti perdarahan pada lambung dan usus.

3. Apakah piroxicam bisa menyebabkan ketergantungan?

Tidak, piroxicam tidak menyebabkan ketergantungan. Namun, penggunaan obat ini harus sesuai dengan dosis dan durasi yang dianjurkan oleh dokter.