Scantensin: Obat untuk Menstabilkan Tekanan Darah

Hello Sobat SehatFarma!

Kita pasti sudah tidak asing lagi dengan nama Scantensin. Obat ini sering digunakan untuk menstabilkan tekanan darah. Scantensin adalah obat yang mengandung bahan aktif kaptopril. Kaptopril digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi.Scantensin bekerja dengan cara menghambat enzim angiotensin converting enzyme (ACE) yang bertanggung jawab dalam pembentukan angiotensin II, suatu zat yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Dengan menghambat pembentukan angiotensin II, Scantensin membantu merelaksasi pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah ke jantung dan organ vital lainnya.

Kegunaan Scantensin

Scantensin digunakan untuk mengobati hipertensi atau tekanan darah tinggi. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati gagal jantung kronis dan mengurangi risiko komplikasi kardiovaskular pada pasien dengan diabetes.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Scantensin

Scantensin tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 12,5 mg, 25 mg, dan 50 mg. Dosis maksimal yang dianjurkan adalah 150 mg per hari, dibagi dalam tiga kali minum. Dosis awal yang direkomendasikan adalah 25 mg, dua kali sehari.Scantensin harus diminum setiap hari pada waktu yang sama, baik dengan makanan atau tanpa makanan. Tablet harus ditelan utuh dengan segelas air.

Cara Penyimpanan Scantensin

Scantensin harus disimpan pada suhu kamar, jauh dari cahaya langsung, kelembaban, dan panas. Simpan obat ini di tempat yang aman dan terhindar dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping dan Kontraindikasi Scantensin

Scantensin dapat menyebabkan beberapa efek samping seperti sakit kepala, pusing, lelah, batuk, sakit tenggorokan, diare, mual, dan muntah. Beberapa efek samping yang lebih serius termasuk angioedema, suatu kondisi yang menyebabkan pembengkakan di wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.Scantensin tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak di bawah 18 tahun, dan pasien dengan kondisi tertentu seperti gagal ginjal, penyakit hati, atau kondisi medis yang mempengaruhi produksi darah.

Larangan selama penggunaan Scantensin

Selama penggunaan Scantensin, hindari minum alkohol dan konsumsi obat-obatan tertentu seperti NSAID (Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs) karena dapat meningkatkan risiko efek samping. Selain itu, jangan mengemudi atau melakukan aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan tinggi karena Scantensin dapat menyebabkan pusing atau lelah.FAQ:Q: Apakah Scantensin aman digunakan untuk semua orang?A: Tidak, Scantensin tidak boleh digunakan oleh ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak di bawah 18 tahun, dan pasien dengan kondisi tertentu seperti gagal ginjal, penyakit hati, atau kondisi medis yang mempengaruhi produksi darah.Q: Bagaimana cara penyimpanan Scantensin?A: Scantensin harus disimpan pada suhu kamar, jauh dari cahaya langsung, kelembaban, dan panas. Simpan obat ini di tempat yang aman dan terhindar dari jangkauan anak-anak.Q: Apa saja efek samping dari penggunaan Scantensin?A: Beberapa efek samping dari penggunaan Scantensin adalah sakit kepala, pusing, lelah, batuk, sakit tenggorokan, diare, mual, dan muntah. Efek samping yang lebih serius termasuk angioedema, suatu kondisi yang menyebabkan pembengkakan di wajah, bibir, lidah, dan tenggorokan.