Vaksin BCG Kering: Manfaat, Dosis, Penggunaan, dan Efek Samping

Hello Sobat SehatFarma! Saat ini, Indonesia masih menjadi negara dengan kasus tuberkulosis (TBC) yang cukup tinggi. Oleh karena itu, vaksinasi BCG (Bacillus Calmette-Guerin) masih menjadi salah satu upaya pencegahan TBC yang efektif. Namun, selain bentuk cairan, kini juga tersedia vaksin BCG kering. Berikut ini adalah ulasan mengenai kegunaan, dosis, penggunaan, efek samping, dan penyimpanan vaksin BCG kering.

Kegunaan Vaksin BCG Kering

Vaksin BCG kering umumnya digunakan untuk mencegah infeksi TBC pada bayi dan anak-anak. Vaksin BCG memiliki efektivitas sekitar 60-80% dalam mencegah TBC pada anak-anak, terutama bentuk paru-paru. Selain itu, vaksin BCG juga dapat membantu mencegah infeksi lepra, meskipun efektivitasnya masih perlu diteliti lebih lanjut.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Vaksin BCG Kering

Vaksin BCG kering memiliki dosis yang sama dengan vaksin BCG cairan, yaitu sekitar 0,05 ml atau 0,1 ml. Namun, vaksin BCG kering harus diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Cara pengenceran vaksin BCG kering dapat dilakukan dengan menggunakan air steril atau saline (larutan garam fisiologis). Setelah diencerkan, vaksin BCG kering dapat disuntikkan ke dalam kulit di lengan atas atau bawah dengan menggunakan jarum suntik yang steril.

Cara Penyimpanan Vaksin BCG Kering

Vaksin BCG kering harus disimpan di tempat yang sejuk dan kering, serta dilindungi dari sinar matahari langsung. Idealnya, suhu penyimpanan vaksin BCG kering adalah antara 2-8 derajat Celsius, dan jangan disimpan di dalam freezer. Setelah diencerkan, vaksin BCG kering harus segera digunakan dan tidak boleh disimpan kembali.

Efek Samping dan Kontraindikasi Vaksin BCG Kering

Setelah divaksinasi dengan vaksin BCG kering, beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah pembengkakan atau kemerahan di area suntikan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau panggul. Namun, efek samping ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Beberapa orang tidak dianjurkan untuk divaksinasi dengan vaksin BCG, yaitu mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti penderita HIV/AIDS, kanker, atau tuberkulosis aktif. Selain itu, vaksin BCG juga tidak dianjurkan untuk diberikan pada wanita hamil, kecuali dalam kondisi khusus dan dengan pertimbangan yang matang.

Larangan Selama Penggunaan Vaksin BCG Kering

Setelah divaksinasi dengan vaksin BCG kering, ada beberapa larangan yang perlu diperhatikan, yaitu:

  • Jangan memandikan area suntikan selama 24 jam setelah divaksinasi
  • Jangan memberikan obat demam ke anak kecuali diperlukan
  • Jangan memberikan suntikan lain di area yang sama dengan suntikan vaksin BCG
  • Jangan menggaruk atau memencet area suntikan

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)

  1. Apakah vaksin BCG kering lebih efektif dibandingkan vaksin BCG cairan?
    Tidak ada perbedaan efektivitas yang signifikan antara vaksin BCG kering dan cairan. Kedua jenis vaksin BCG memiliki efektivitas yang sama dalam mencegah TBC pada anak-anak.
  2. Apakah vaksin BCG kering bisa digunakan untuk orang dewasa?
    Vaksin BCG umumnya diberikan pada bayi dan anak-anak, namun dalam beberapa kasus tertentu, vaksin BCG juga bisa diberikan pada orang dewasa dengan pertimbangan dokter yang memeriksanya.
  3. Apakah vaksin BCG kering aman bagi bayi?
    Ya, vaksin BCG kering aman dan dianjurkan untuk diberikan pada bayi dan anak-anak sebagai upaya pencegahan TBC.

Kesimpulan

Vaksin BCG kering merupakan salah satu bentuk vaksin BCG yang efektif dalam mencegah infeksi TBC pada anak-anak. Vaksin BCG kering memiliki dosis yang sama dengan vaksin BCG cairan dan harus diencerkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Vaksin BCG kering dapat disimpan di tempat yang sejuk dan kering, serta dilindungi dari sinar matahari langsung. Setelah divaksinasi dengan vaksin BCG kering, beberapa efek samping yang mungkin terjadi adalah pembengkakan atau kemerahan di area suntikan, demam ringan, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau panggul. Namun, efek samping ini umumnya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.