Maxcef: Obat Antibiotik untuk Infeksi Bakteri

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang obat antibiotik Maxcef. Maxcef merupakan salah satu jenis antibiotik yang sering digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri. Obat ini mengandung Cefixime, yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan penyebaran bakteri pada tubuh manusia.

Kegunaan Maxcef

Maxcef digunakan untuk mengatasi berbagai jenis infeksi bakteri, seperti infeksi saluran kemih, infeksi saluran pernapasan, dan infeksi telinga, hidung, dan tenggorokan. Obat ini juga dapat digunakan untuk mengatasi infeksi menular seksual seperti gonore atau kencing nanah.

Kandungan, Dosis, dan Cara Penggunaan Maxcef

Setiap kapsul Maxcef mengandung 100 mg atau 200 mg Cefixime. Dosis Maxcef yang dianjurkan adalah 200 mg per hari, diberikan dalam satu atau dua dosis tergantung kondisi pasien. Maxcef dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, dengan segelas air. Pastikan untuk tidak mengunyah atau menghancurkan kapsul Maxcef.

Cara Penyimpanan Maxcef

Selalu simpan Maxcef pada suhu ruangan, terhindar dari sinar matahari langsung dan kelembaban. Jangan simpan obat ini di kamar mandi atau tempat yang lembap. Pastikan untuk menyimpan Maxcef di tempat yang aman dari jangkauan anak-anak.

Efek Samping dan Kontraindikasi Maxcef

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi Maxcef adalah diare, mual, muntah, sakit kepala, dan reaksi alergi seperti ruam kulit dan sesak napas. Jika mengalami reaksi alergi, segera hentikan penggunaan obat dan hubungi dokter. Maxcef tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Cefixime atau antibiotik sefalosporin lainnya.

Larangan Selama Penggunaan Maxcef

Beberapa larangan selama penggunaan Maxcef adalah tidak boleh mengonsumsi alkohol karena dapat meningkatkan risiko efek samping, tidak boleh mengonsumsi obat lain tanpa persetujuan dokter, dan tidak boleh menghentikan penggunaan obat sebelum waktu yang ditentukan.

Kesimpulan

Maxcef adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih, pernapasan, dan menular seksual. Obat ini mengandung Cefixime dan dianjurkan untuk dikonsumsi dalam dosis 200 mg per hari. Simpan obat ini pada suhu ruangan dan hindari jangkauan anak-anak. Jika mengalami efek samping atau reaksi alergi, segera hentikan penggunaan dan hubungi dokter. Terima kasih telah membaca artikel ini, Sobat SehatFarma.

FAQ

1. Apa itu Maxcef?

Maxcef adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri seperti infeksi saluran kemih, pernapasan, dan menular seksual.

2. Apa kandungan yang terdapat dalam Maxcef?

Maxcef mengandung Cefixime, yang bekerja dengan cara menghambat pertumbuhan dan penyebaran bakteri pada tubuh manusia.

3. Bagaimana dosis dan cara penggunaan Maxcef?

Dosis Maxcef yang dianjurkan adalah 200 mg per hari, diberikan dalam satu atau dua dosis tergantung kondisi pasien. Maxcef dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, dengan segelas air.

4. Apakah Maxcef memiliki efek samping?

Beberapa efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi Maxcef adalah diare, mual, muntah, sakit kepala, dan reaksi alergi seperti ruam kulit dan sesak napas.

5. Siapa yang tidak boleh menggunakan Maxcef?

Maxcef tidak boleh digunakan oleh pasien yang memiliki riwayat alergi terhadap Cefixime atau antibiotik sefalosporin lainnya.