Phenytoin: Obat Antiepilepsi

Hello Sobat SehatFarma, kali ini kita akan membahas tentang obat antiepilepsi yang bernama Phenytoin. Phenytoin digunakan untuk mengobati epilepsi dan juga dapat digunakan untuk mengobati kelainan irama jantung. Mari kita cari tahu lebih lanjut tentang kegunaan, dosis, penyimpanan, serta efek samping dan kontraindikasi dari Phenytoin.

Kegunaan Phenytoin

Phenytoin digunakan untuk mengobati berbagai jenis epilepsi seperti kejang umum, kejang parsial, dan kejang tonik-klonik. Selain itu, Phenytoin juga dapat digunakan untuk mengobati kelainan irama jantung seperti fibrilasi atrium dan flutter atrium.

Kandungan Dosis & Cara Penggunaan Phenytoin

Dosis Phenytoin harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan respons terhadap pengobatan. Dosis awal biasanya 100-200 mg per hari, yang kemudian dapat ditingkatkan menjadi 300-400 mg per hari. Phenytoin dapat diminum setiap hari pada waktu yang sama. Jangan menghancurkan atau mengunyah tablet Phenytoin, tetapi telanlah secara utuh dengan segelas air.

Cara Penyimpanan Phenytoin

Phenytoin harus disimpan pada suhu kamar dan di tempat yang kering. Lindungi dari cahaya dan panas. Jangan biarkan obat ini terkena air atau kelembaban. Simpanlah obat ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.

Efek Samping dan Kontraindikasi Phenytoin

Penggunaan Phenytoin dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muntah, pusing, rambut rontok, kulit kemerahan, dan gusi bengkak. Jika mengalami gejala alergi seperti ruam, gatal, dan sesak napas, segera hentikan penggunaan obat ini dan cari pertolongan medis. Phenytoin juga tidak boleh digunakan oleh pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini, pasien dengan gangguan hati atau ginjal, serta pasien dengan porfiria.

Larangan selama penggunaan Phenytoin

Selama penggunaan Phenytoin, sebaiknya hindari minum alkohol dan mengemudi karena obat ini dapat menyebabkan pusing dan kelelahan. Selain itu, Phenytoin juga dapat memengaruhi hasil tes laboratorium tertentu seperti tes hati dan tes darah, jadi pastikan dokter mengetahui bahwa Anda sedang menggunakan Phenytoin sebelum melakukan tes.

Kesimpulan

Phenytoin adalah obat antiepilepsi yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis epilepsi dan kelainan irama jantung. Dosis dan penggunaannya harus disesuaikan dengan kondisi pasien. Phenytoin harus disimpan pada suhu kamar dan di tempat yang kering. Efek samping yang mungkin terjadi adalah sakit kepala, mual, muntah, dan gusi bengkak. Phenytoin tidak boleh digunakan oleh pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini, pasien dengan gangguan hati atau ginjal, serta pasien dengan porfiria.

FAQ

1. Apa itu Phenytoin?

Phenytoin adalah obat antiepilepsi yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis epilepsi dan kelainan irama jantung.

2. Apa dosis Phenytoin?

Dosis Phenytoin harus disesuaikan dengan kondisi pasien dan respons terhadap pengobatan. Dosis awal biasanya 100-200 mg per hari, yang kemudian dapat ditingkatkan menjadi 300-400 mg per hari.

3. Apa efek samping dari Phenytoin?

Phenytoin dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mual, muntah, pusing, rambut rontok, kulit kemerahan, dan gusi bengkak.

4. Apakah Phenytoin aman untuk digunakan?

Phenytoin aman untuk digunakan jika digunakan sesuai dengan dosis yang direkomendasikan dan dengan pengawasan dokter. Namun, obat ini juga memiliki efek samping dan kontraindikasi yang perlu diperhatikan.

5. Bagaimana cara menyimpan Phenytoin?

Phenytoin harus disimpan pada suhu kamar dan di tempat yang kering. Lindungi dari cahaya dan panas. Jangan biarkan obat ini terkena air atau kelembaban. Simpanlah obat ini di tempat yang tidak dapat dijangkau oleh anak-anak.